Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menanggapi peringatan terbaru dari pejabat tinggi Rusia soal AS dan NATO yang ikut memerangi Moskow. Menurutnya, retorika semacam itu merupakan tanda keputusasaan yang dirasakan Rusia dari kegagalannya di Ukraina. Dilansir , dalam kesempatan itu Biden mengumumkan pengajuan proposal kepada Kongres terkait dana bantuan 33 miliar dolar AS untuk Ukraina. Setelah itu, seorang reporter bertanya kepadanya tentang pejabat Rusia yang menyebut konflik di Ukraina merupakan perang antara NATO, AS, dan Rusia.
Reporter itu menyinggung soal Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov yang baru baru ini menyatakan bahwa NATO sebenarnya berperang dengan Rusia karena mengirim senjata ke Ukraina. "Itu tidak benar," jawab Biden. "Mereka benar benar mengkhawatirkan saya karena itu menunjukkan keputusasaan yang dirasakan Rusia tentang kegagalan mereka untuk dapat melakukan apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan pada contoh pertama," ujar Presiden AS ini dalam koferensi pers di Gedung Putih, Kamis (28/4/2022).
"Jadi, saya pikir itu lebih merupakan cerminan bukan dari kebenaran, tetapi dari kegagalan mereka." "Jadi, alih alih mengatakan bahwa Ukraina, yang dilengkapi dengan beberapa kemampuan untuk melawan pasukan Rusia, melakukan ini, mereka punya untuk memberi tahu orang orang mereka bahwa Amerika Serikat dan semua NATO terlibat dalam mengambil alih pasukan dan tank Rusia, dll." "Jadi, ini—nomor satu, itu adalah alasan atas kegagalan mereka. Tapi nomor dua, itu juga, jika mereka benar benar bersungguh sungguh. Tidak ada yang boleh membuat komentar kosong tentang penggunaan senjata nuklir atau kemungkinan bahwa mereka akan melakukannya. Itu tidak bertanggung jawab," ujar Biden.
Para ahli menilai, Rusia mulai meningkatkan pernyataannya tentang NATO sebagai taktik untuk menyebarkan disinformasi dan ketakutan. Rabu lalu, Presiden Vladimir Putin dalam pidatonya menyebut pasukan Rusia akan melakukan serangan balasan terhadap NATO atau negara lain yang mengancam Rusia di Ukraina. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov juga membuat pernyataan serupa pada 13 April.
Selama wawancara dengan kantor berita milik negara, TASS , Ryabkov mengatakan Rusia akan menganggap kendaraan AS dan NATO yang mengangkut senjata di wilayah Ukraina sebagai "target militer yang sah". Selama pidatonya tentang permintaan pendanaan, Biden menyatakan mengapa dia merasa mendukung Ukraina itu penting. "Biaya pertarungan ini tidak murah, tetapi menyerah pada agresi akan lebih mahal jika kita membiarkannya terjadi," katanya.
"Kami mendukung rakyat Ukraina saat mereka membela negara mereka atau kami hanya diam saat Rusia melanjutkan kekejaman dan agresi mereka di Ukraina," imbuhnya. Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke 65 pada Jumat (29/4/2022). Terbaru, ibu kota Ukraina Kyiv diguncang oleh serangan rudal dari Rusia saat Sekjen PBB António Guterres berkunjung.
Rusia menyerang Kyiv barat dengan dua rudal jelajah selama kunjungan Sekjen PBB, António Guterres ke ibu kota Ukraina. Dua ledakan keras mengguncang Kyiv pada Kamis (28/4/2022) malam setelah Guterres mengunjungi lokasi pembantaian dan kuburan massal di pinggiran kota. Sepuluh orang terluka dalam ledakan yang melanda distrik Shevchenkivskyi tengah dan tiga orang dirawat di rumah sakit. Dalam pidato terbarunya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara tentang serangan di Kyiv, dengan mengatakan bahwa Ukraina tidak bisa lengah.
"Moskow mengklaim mereka diduga menghentikan tembakan di Mariupol. Tetapi pengeboman terhadap para pembela kota terus berlanjut," katanya. Inggris akan mengirim 8.000 tentara ke Eropa timur. Lusinan tank akan dikerahkan ke negara negara mulai dari Finlandia hingga Makedonia Utara antara April dan Juni. Joe Biden mengajukan paket bantuan militer dan ekonomi senilai 33 miliar dolar AS ke Ukraina, lebih dari dua kali lipat tingkat bantuan AS hingga saat ini.
Seorang warga negara Inggris tewas di Ukraina dan seorang lainnya hilang, menurut laporan pemerintah. Keduanya adalah sukarelawan perang di negara itu. Pasukan Rusia menyerang pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol yang terkepung dengan serangan terberat, kata pejabat setempat. Sekjen PBB, António Guterres berjanji akan mengupayakan segala cara untuk mengevakuasi warga Ukraina yang terjebak di dalam pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol.
Jaksa Agung Ukraina merilis 10 tentara Rusia yang diduga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia selama pendudukan di Bucha.