Salah satu bisnis yang ikut terdampak selama masa pandemi ini adalah fashion. Pembelian barang fashion dari masyarakat bisa dibilang menurun, seiring dengan kegiatan di dalam rumah yang lebih banyak dilakukan. Maka dari itu, lebih sedikit orang yang membutuhkan pakaian untuk bekerja, sepatu untuk lari, atau jaket untuk pergi kuliah.
Oleh karena itu, hasilnya adalah pemilik bisnis menurun pendapatannya karena sedikitnya permintaan. Hal itulah yang juga dialami oleh fashionpreneur muda Alifya Yunita atau yang akrab disapa Fya. Perempuan muda yang baru saja menamatkan studi S1 nya pada bulan Februari lalu ini adalah seorangyang memiliki bisnis fashion.
Fya dengan sukses menjalankan dua fashion brand ternama yaitu Artfy Label dan AL on Sunday. Saat ditemui PARAPUAN di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Fya menceritakan usaha yang ia lakukan untuk menjaga bisnisnya tetap berjalan di era pandemi ini. Fya mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasakan jatuh bangun sebagai seorang pebisnis di masa pandemi yang tidak pernah pasti.
"Aku sempet jatuh bangun saat pandemi ini," ungkap Fya. Nah, Fya tidak mau kondisi yang tidak dapat diaturnya ini menghalangi bisnisnya untuk berjalan seperti biasa. </strong>
Selama pandemi, Fya mencoba jualan masker kain yang memang selama pandemi lebih banyak dibutukan oleh masyarakat. "Aku sumpet jualan cloth mask , itu kayaknya strategi merek merek fashion saat pandemi," cerita Fya. Lulusan jurusan DKV ini mengandalkan Instagram sebagai tempat bisnisnya bekerja.
Dengan mengunggah banyak konten memakai masker kain buatannya, permintaan pengikut Fya akan masker tersebut pun naik drastis. "Aku juga jualan masker kain lewat Instagram dan itu laku banget," ceritanya dengan semangat. Bagi Fya, sebagai pebisnis, hal yang perlu Kawan Puan lakukan saat di masa pandemi ini adalah untuk bisa beradaptasi dengan keadaan.
Penjual harus bisa memposisikan bisnis serta produknya dengan keadaan yang terjadi di sekitarnya. "Pandemi ini, brand terkenal juga ngeluarin lounge wear d an baju tidur pas lagi karantina ketat," kata Fya. "Hal itu mereka lakukan karena mereka tahu seluruh masyarakat harus tinggal di rumah saja, maka mereka pasti ingin baju yang nyaman namun tetap stylist ," jelas Fya.
Kemampuan sebuah bisnis untuk beradaptasi sangatlah dibutuhkan, apa lagi di masa pandemi yang tak pernah ada yang tahu ini. Alifya Yunita mengungkapkan bahwa penting untuk pebisnis membaca situasi dan kebutuhan masyarakat banyak di era pandemi ini. Jika masih ada kebutuhan dengan produk yang sedikit di pasaran, itu saatnya Kawan Puan memproduksi bisnis yang tepat untuk mengisi kekosongan tersebut.
Kawan Puan, kalau kamu juga pebisnis fashion seperti Fya, boleh lho, tiru caranya untuk bertahan di masa pandemi ini! (*) Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.